Gambar Sampul Biologi · Bab 4 Sistem Sirkulasi
Biologi · Bab 4 Sistem Sirkulasi
Renni dkk

23/08/2021 12:39:54

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

91

Sistem Sirkulasi

Bab

Bab

4

4

Sumber:

www.sdc.med.nagasaki-u.ac, 2006.

Apabila tangan kalian tergores oleh benda tajam, maka akan mengeluarkan

darah. Setelah beberapa menit kemudian darah yang keluar akan berhenti.

Tahukah kalian mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apa sebenarnya darah

itu? Apa pula fungsi darah bagi tubuh kita?

Fibrinogen

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

Hemoglobin

Jantung

Limfa

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa

mampu menjelaskan proses peredaran darah pada makhluk hidup terutama

manusia serta mengetahui penyakit/kelainan yang mengganggu sistem per-

edaran darah. Selain itu, diharapkan siswa mampu menjelaskan mekanisme

pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

K

ata-Kata

K

unci

Biologi

SMA/MA Kelas XI

92

Peta Konsep

membahas tentang

melibatkan

terdiri atas

tersusun atas

membahas tentang

terdiri atas

terdiri atas

contoh

Sistem sirkulasi

• Arteri

• Vena

• Kapiler

Sistem peredaran

darah

Komponen darah

Alat peredaran

darah

Cairan limfa

Pembuluh limfa

Plasma darah

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

Jantung

Pembuluh

darah

Kekebalan

Tubuh

Bawaan

Buatan

Gangguan sistem

peredaran darah dan

kekebalan tubuh

• Anemia

• Leukemia

• Alergi

Sistem peredaran

getah bening

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

93

Pendahuluan

A.

Pada waktu bagian tubuh kita terluka, maka bagian yang terluka akan

mengeluarkan darah. Mengapa? Karena seluruh tubuh kita dialiri oleh darah

yang dipompa dari jantung kita. Oleh sebab itu, jika ada seseorang yang

mengalami kecelakaan dan mengeluarkan banyak darah, harus segera ditolong

dengan

transfusi

darah. Transfusi darah adalah proses pemasukan darah/

pemberian darah bagi seseorang yang sudah banyak kehilangan darah. Sistem

peredaran darah dan sistem peredaran getah bening merupakan satu kesatuan

dalam sistem sirkulasi atau transportasi. Dinamakan sistem transportasi

karena darah berfungsi mengangkut zat-zat makanan dan mengedarkan

gas-gas pernapasan ke seluruh tubuh. Sistem peredaran getah bening juga

berfungsi untuk mengangkut lemak. Getah bening juga mengandung sel-sel

darah putih yang dapat membunuh bibit penyakit yang masuk atau disebut

sistem kekebalan tubuh. Sebagai manusia, sudah sepantasnya kita bersyukur

telah diberi Tuhan darah.

Nah, agar kalian lebih jelas memahami mengenai sistem sirkulasi, kita

akan membahasnya dalam bab ini. Kalian juga akan mempelajari berbagai

kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan sistem sirkulasi.

Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah

B.

Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Agar

darah dapat mengalir ke seluruh tubuh, maka perlu didukung oleh alat-alat

peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah. Darah selalu beredar di

dalam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi dan pembuluh balik sehingga

disebut dengan peredaran tertutup.

1. Darah

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah

mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di

dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa komponen, yaitu plasma

darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.

a. Komposisi darah

1) Plasma darah

Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih

dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plas-

ma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan

ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.

Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit

atau zat antibodi.

Plasma darah terdiri atas air dan protein darah (4% albumin, 2,7% globu-

lin, dan 0,3%

s

brinogen). Cairan yang tidak mengandung unsur

s

brinogen

Biologi

SMA/MA Kelas XI

94

Biologi Kita

Biologi Kita

Keajaiban Darah Tali Pusat

Darah tali pusat mengandung banyak

stem cells

yang bisa digunakan untuk mengobati

berbagai penyakit kelainan darah dan penyakit lain pada bayi maupun keluarganya.

Penerapan teknologi sel induk ini memberikan secercah harapan untuk terhindar dari

berbagai jenis penyakit.

Keajaiban sel induk yang berasal dari darah tali pusat telah dirasakan banyak orang di

berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah Oh Tze Sun (6), bocah asal Singapura

yang divonis menderita talasemia mayor sejak berusia enam bulan. Pada Juli 2001,

Oh diberi suntikan darah tali pusat dari bocah yang tak berhubungan kekerabatan

dengannya. Kini, ia tidak perlu disuntik setiap hari dan mendapat transfusi darah setiap

tiga minggu.

Kehamilan dan kelahiran merupakan proses alami yang penuh keajaiban. Selama masa

kehamilan, tali pusat merupakan satu-satunya penyambung kehidupan antara sang ibu

dan bayi. Selama ini ari-ari dan tali pusat pada bayi yang baru lahir dibuang atau dikubur.

Ada juga yang menyimpannya karena ada mitos tali pusat bisa membantu kesembuhan

anak yang sakit.

Ternyata, pada tahun 1963, peneliti di dunia kedokteran menemukan sel induk dari tali

pusat dapat dipakai si bayi dan keluarganya untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Sebab, darah di dalam ari-ari dan tali pusat mengandung berjuta-juta sel induk pembentuk

darah yang sejenis dengan sel induk yang ditemukan di dalam sumsum tulang.

Saat ini penggunaan darah tali pusat dalam terapi klinis lebih banyak digunakan untuk

pasien kanker, yakni dengan transplantasi

hematopoietic stem cells.

Sumber: www.kompas.com, 17 November 2006.

disebut serum darah. Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai

antibodi terhadap adanya benda asing ( antigen). Zat antibodi adalah senyawa

gama globulin

yang terdapat dalam plasma darah dan berfungsi dalam sistem

kekebalan tubuh. Pengetahuan tentang sistem kekebalan tubuh akan kalian

pelajari nanti.

Tabel 4.1 Komposisi Kimia Plasma Darah

Komponen

Persen (%)

H

2

O9

0

Garam organik

<1

Protein

7

Bahan lainnya

2

2) Sel darah merah ( eritrosit)

Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada

pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc

darah. Jumlah eritrosit bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan usia.

Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, berdiameter kira-kira 8

z

m, dan tidak

mempunyai nukleus. Warna merah disebabkan oleh hemoglobin (Hb) yang

berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen. Setiap

hemoglobin terdiri atas protein yang disebut

globin

dan pigmen non protein

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

95

yang disebut

heme

. Setiap heme berikatan dengan

rantai polipeptida yang mengandung besi (Fe

2+

).

Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalam

menentukan penyakit anemia.

Fungsi utama hemoglobin adalah mengangkut

oksigen dari paru-paru membentuk

oksihemoglobin

yang beredar ke seluruh jaringan-jaringan tubuh.

Jika kadar oksigen dalam jaringan tubuh lebih ren-

dah daripada dalam paru-paru maka oksihemoglo-

bin dibebaskan dan oksigen digunakan dalam pros-

es metabolisme sel. Hemoglobin juga penting dalam pengangkutan karbon

dioksida dari jaringan ke paru-paru. Selain itu, hemoglobin berperan dalam

menjaga keseimbangan asam basa (penyangga asam basa).

Pembentukan eritrosit disebut juga

eritropoeisis

yang terjadi di sumsum

tulang dan diatur oleh hormon glikoprotein yang disebut

eritropoietin

. Eritrosit

berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di limpa atau hati,

dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati

dihancurkan di dalam hati. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan

pigmen bilirubin ( pigmen empedu) yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu

diekskresikan oleh hati ke dalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak

diekskresikan tetapi digunakan kembali untuk membuat eritrosit baru.

Sumber:

MIcrosoft Encarta, 2005.

Gambar 4.1

Eritrosit.

Kegiatan 4.1

Mengamati Struktur Eritrosit

Tujuan:

memahami struktur eritrosit.

Alat dan Bahan

1.

Gelas objek dan gelas penutup

2. Mikroskop

3.

Lanset (jarum penusuk)

4. Kapas

5.

Syringe (alat suntik)

6.

Larutan NaCl 0,6%

7.

Larutan NaCl 0,9%

8. Alkohol 96%

9. Antikoagulan Na-sitrat

Langkah Kerja

1.

Buatlah kelompok dengan teman kalian! Satu kelompok 5

orang.

2. Pada gelas objek taruhlah setetes darah katak, kemudian

tambahkan beberapa tetes larutan NaCl 0,6%!

Biologi

SMA/MA Kelas XI

96

3) Sel darah putih ( leukosit)

Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel da-

rah putih dibuat di sumsum merah, dan kelenjar

limpa. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar an-

tara 6000 - 9000 sel/cc darah. Leukosit berumur

12 hari. Fungsi utama dari sel tersebut adalah

untuk fagosit (pemakan) bibit penyakit/benda

asing yang masuk ke dalam tubuh. Fungsi fagosit

sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda

asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Jumlah

sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda

asing yang masuk tubuh. Kemampuan leukosit un-

tuk menembus dinding pembuluh darah ( kapiler)

untuk mencapai daerah tertentu disebut

diapedesis

.

Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk

adanya infeksi, misalnya radang paru-paru.

Leukosit memiliki satu nukleus, bening (tidak

berwarna), dan gerakannya mirip dengan

Amoeba

disebut gerak amuboid.

Perhatikan gambar 4.2. Jumlah leukosit di dalam darah dapat berkurang atau

bertambah. Berkurangnya jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel/cc darah

disebut

leukopeni

. Sedangkan bertambahnya jumlah leukosit melebihi normal

di atas 9.000 sel/cc darah disebut

leukositosis

. Leukosit dibagi menjadi:

a) Granulosit: leukosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir

kasar ( granula). Jenisnya adalah eosino

s

l, baso

s

l, dan netro

s

l.

Sediaan darah katak diperoleh dengan cara mengisolasi

langsung dari jantung katak. Pertama kali katak dibius,

lalu rongga dada dibuka. Syringe yang telah dibilas larutan

antikoagulan kemudian dimasukkan ke bagian ventrikel.

Isaplah darah sebanyak yang diperlukan (sekitar 15 ml)

dengan jalan menarik pompa syringe secara perlahan!

3. Ambillah beberapa ml darah dari salah satu teman

kelompok kalian dengan jalan menusuk ujung jari dengan

lancet yang telah steril! Teteskan darahmu pada kaca objek

kemudian tambahkan beberapa tetes NaCl 0,9%! Tutuplah

kaca objek dengan kaca penutup lalu amati di bawah

mikroskop!

4. Buatlah gambar hasil pengamatan dan diskusikan per-

ta nyaan berikut!

Pertanyaan

1.

Perhatikan perbedaan antara kedua eritrosit!

2. Mengapa terjadi perbedaan bentuk eritrosit katak dan

manusia yang dibuat apusan?

Komposisi darah:

• Plasma darah

• Eritrosit

• Leukosit

• Trombosit

Sumber:

MIcrosoft Encarta, 2005.

Gambar 4.2

Leukosit.

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

97

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

Gambar 4.4

Keping darah.

(1) Eosino

ę

l mengandung granula berwarna

merah (warna eosin) disebut juga asido

ę

l.

Berfungsi pada reaksi alergi (terutama

infeksi cacing).

(2) Baso

fil mengandung granula berwarna

biru (warna basa). Berfungsi pada reaksi

alergi.

(3) Neutro

ę

l (ada dua jenis sel yaitu neutro

ę

l

batang dan neutrofil segmen). Disebut

juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho

Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.

b) Agranulosit: leukosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granula. Jenisnya

adalah limfosit dan monosit.

(1) Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi

untuk menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.

Limfosit yang tetap berada di sumsum tulang berkembang menjadi sel

B (imunitas humoral), sedangkan limfosit yang berasal dari sumsum

tulang dan pindah ke timus berkembang menjadi sel T (imunitas

seluler).

(2) Monosit merupakan leukosit dengan ukuran paling besar. Monosit

dapat berpindah dari darah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit

membesar dan bersifat fagosit menjadi

makrofag

. Makrofag bersama

dengan neutro

s

l merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif,

dan berumur panjang.

Dari kelima jenis leukosit tersebut, neutro

s

l merupakan sel-sel yang paling

banyak menyusun leukosit.

4) Keping darah ( trombosit)

Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak

mempunyai inti. Diproduksi pada sumsum merah,

serta berperan penting pada proses pembekuan

darah. Trombosit disebut juga sel darah pembeku.

Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000

- 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat

banyak sekali faktor pembeku (hemostasis) antara

lain adalah

Faktor VIII

(Anti Haemophilic Factor)

.

Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak

mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut

menderita

Hemo

s

li

.

b. Proses pembekuan darah

Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan

yang luka akan pecah dan mengeluarkan

enzim trombokinase (tromboplastin).

Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion

kalsium dan vitamin K. Protrombin merupakan protein yang tidak stabil

yang dibentuk di hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-

senyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya, trombin

Sumber:

Harun Yahya, Rahasia Kekebalan

Tubuh, 2004, Hal. 58.

Gambar 4.3

Macam-macam sel

darah putih.

Limfosit

Baso

¿

l

Eosino

¿

l

Netro

¿

l

Biologi

SMA/MA Kelas XI

98

mengubah

s

brinogen (larut dalam plasma darah) menjadi

s

brin (tidak larut

dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang

halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga

darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah

cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih

lama agar darah membeku.

Untuk lebih jelasnya perhatikan skema di

bawah ini!

Trombosit pecah

mengeluarkan

Trombokinase

Protrombin

vit. K

ion Ca

2+

Trombin

Fibrinogen

menjadi

Fibrin

c. Golongan darah

Darah dibagi menjadi beberapa golongan ber-

dasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam sel.

Karl Landsteiner

(1868–

1943) mengelompokkan golongan darah manusia berdasarkan ada tidaknya

aglutinogen

, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.

1) Golongan darah A, jika eritrosit mengandung aglutinogen A dan aglutinin

E

dalam plasma darah.

2) Golongan darah B, jika eritrosit mengandung aglutinogen B dan aglutinin

D

dalam plasma darah.

3) Golongan darah AB, jika eritrosit mengandung aglutinogen A dan B, dan

dalam plasma darah tidak mengandung aglutinin.

4) Golongan darah O, jika eritrosit tidak mengandung aglutinogen A dan B,

dan plasma darah memiliki aglutinin

D

dan

E

. Perhatikan tabel 4.2.

Tabel 4.2 Golongan Darah dan Unsur Pokok Aglutinogen dan

Aglutinin

Golongan Darah

Aglutinogen

Aglutinin

AA b

BBa

AB

A dan B

-

O

-

a dan b

Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain.

Orang yang berperan sebagai pemberi darah disebut

donor

dan yang menerima

darah disebut

resipien

. Sel darah yang diberikan kepada resipien merupakan

senyawa protein. Bila senyawa protein tidak sesuai dengan golongan darah

resipien, maka darah resipien akan menolak darah donor. Penolakan tersebut

ditandai dengan penggumpalan darah (

aglutinasi

) yang dapat membahayakan

jiwa resipien. Jadi donor perlu memerhatikan jenis aglutinogen di dalam

Carilah informasi dari

internet, buku, atau surat

kabar mengenai penyakit

hemo

¿

li yang menyebab-

kan darah sukar mem-

beku! Informasi berkaitan

dengan gen yang me-

ngendalikan, letaknya,

serta proses penurunan-

nya. Kumpulkan hasilnya

pada guru kalian!

Tindak Lanjut

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

99

eritrosit, sedangkan resipien perlu memerhatikan

jenis aglutinin dalam plasma darah.

Tabel 4.3 Aglutinasi Sel-Sel dari Berbagai

Golongan Darah dengan Aglutinin anti A dan

anti B

Golongan

Darah

Aglutinin anti

A

Aglutinin anti

B

A+ -

B-+

AB

+

+

O- -

Aglutinin

D

akan menggumpalkan darah yang

mengandung aglutinogen A, dan aglutinin

E

akan

menggumpalkan darah yang mengandung aglu-

tinogen B. Bila seseorang yang bergolongan darah

A mentransfusikan darahnya kepada seseorang

yang bergolongan darah B maka akan terjadi peng-

gumpalan. Hal ini disebabkan karena resipien yang

bergolongan darah B memiliki aglutinin

D

. Aglu-

tinin

D

merupakan zat anti A (anti aglutinogen A).

Padahal aglutinogen A dimiliki oleh donor yang

bergolongan darah A, sehingga aglutinin

D

resipien

akan menggumpalkan aglutinogen A donor. Jadi,

jika aglutinogen dan aglutinin yang sesuai bercam-

pur maka terjadi reaksi

aglutinasi

.

Golongan Darah O

merupakan

donor univer-

sal,

karena golongan darah O dapat memberikan

darahnya pada semua jenis golongan darah yang

lain. Sedangkan golongan darah AB merupakan

resipien universal

karena golongan darah AB dapat

menerima darah dari semua jenis golongan darah

yang lain.

Transfusi darah yang terbaik adalah tranfusi dari golongan darah yang

sejenis. Jika transfusi dilakukan dengan jenis golongan darah yang berbeda,

meskipun itu memungkinkan, misalnya golongan darah O ditransfusikan

ke golongan darah A, B, atau AB masih mungkin terjadi penggumpalan

meskipun sedikit.

Alasan terbanyak dilakukan transfusi darah adalah karena penurunan

volume darah. Transfusi juga sering digunakan untuk mengobati anemia

atau untuk memberi resipien beberapa unsur lain dari darah misalnya orang

yang menderita demam berdarah membutuhkan trombosit karena turunnya

jumlah trombosit.

P r o f i l

Landsteiner

Landsteiner, Karl (1868

– 1943), seorang

ahli patologi Austria

memperoleh gelar

medisnya di Universitas

Vienna, di mana dia

mengajar patologi dari

tahun 1909 sampai

dengan tahun 1919. Dia

menjadi anggota Peneliti

Medis Institut Rockefeller

(sekarang Universitas

Rockefeller) di kota

New York dari tahun

1922 sampai dengan

tahun 1939. Landsteiner

mengembangkan

klasi

¿

kasi modern atas

4 tipe darah utama di

mana dia dianugerahi

penghargaan nobel di

bidang

¿

siologi atau

pengobatan pada tahun

1930.

Sumber: Microsoft Encarta,

2005.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

100

Sistem golongan darah yang lain adalah sistem rhesus yang dikemukakan

oleh

Landsteiner

. Nama rhesus diambil dari sejenis kera

Macacca rhesus

di

India. Prinsipnya adalah terdapatnya antibodi terhadap antigen D (anti-

D). Antigen D bersifat sangat antigenik dibandingkan dengan antigen Rh

lainnya. Oleh karena itu, orang yang mempunyai antigen ini dikatakan Rh

positif, sebaliknya orang yang tidak memiliki antigen D dikatakan Rh negatif

(diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-).

Eritroblastosis fetalis

adalah kelainan pada

bayi di mana telah terjadi ketidaksesuaian faktor

rhesus (bayi Rh+ dan ibu Rh–). Gejala penyakit

ini ditemukan oleh

Levine

. Pertolongan pada bayi

tersebut adalah dengan cara transfusi eksanguinasi

(exchange transfussion).

Sekitar 99% penduduk Benua Asia memiliki

faktor Rh positif, sedangkan 85% dari seluruh

bangsa berkulit putih memiliki Rh negatif. Dengan demikian, sebaiknya

sepasang suami istri harus memiliki jenis faktor Rh yang sama, yaitu sama-

sama negatif atau sama-sama positif demi keselamatan keturunannya. Seorang

ibu dengan Rh negatif yang mengandung bayi Rh positif yang didapat dari

ayahnya, akan membentuk zat antibodi untuk melawan Rh si bayi jika darah

si bayi sempat bercampur dengan darah si ibu sewaktu mengandung. Jika

kemudian si ibu yang sama mengandung bayi kedua dengan Rh positif, maka

antibodi Rh positif si ibu akan membunuh sel-sel darah merah bayi yang

dikandungnya. Dengan demikian, sangat kecil kemungkinan bagi si ibu untuk

melahirkan bayi kedua itu dalam keadaan hidup. Hal ini dapat dicegah dengan

menyuntikkan antibodi Rh positif ke tubuh si ibu sesaat setelah melahirkan

anak pertama. Antibodi ini akan menghancurkan darah Rh positif si bayi yang

sempat masuk. Sekali sel-sel Rh positif ini dimusnahkan pembentukannya,

antibodi Rh positif oleh tubuh si ibu selanjutnya dapat dicegah. Akan tetapi,

jika sebelumnya tubuh si ibu telah sempat membentuk antibodi Rh positif,

akan lebih baik jika si ibu tidak hamil lagi. Tindak lanjut di samping sistem

ABO dan sistem Rh, penggolongan darah juga dapat dilakukan dengan sistem

MN. Carilah informasi penggolangan sistem MN kemudian buatlah makalah

sederhana dan kumpulkan pada guru kalian!

Kegiatan 4.2

Golongan Darah

Tujuan:

mempelajari dan memahami golongan darah.

Alat dan Bahan

1. Kaca objek

2. Lanset

3. Kapas

• Sekitar 99% pen-

duduk Benua Asia

memiliki faktor Rh

positif.

• 85% dari bangsa ku-

lit putih memiliki Rh

negatif.

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

101

2. Alat Peredaran Darah

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat trans-

portasi/pengangkut/pengedar sari makanan, oksigen, karbon dioksida, sam-

pah dan air, termoregulasi (pengatur suhu tubuh), imunologi (mengan dung

antibodi tubuh), serta homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regula-

tor). Darah didukung berbagai alat yang disebut alat peredaran darah untuk

melakukan tugas-tugasnya.

4. Spidol (marker)

5. Tusuk gigi

6. Pipet

7. Alkohol 70%

8.

Serum anti A dan serum anti B

Langkah Kerja

1.

Pilihlah salah seorang dari kelompok kalian untuk diambil

darahnya!

2. Bersihkan ujung jari tengah dengan menggunkan kapas

yang telah diberi alkohol!

3. Tusukkan lanset pada ujung jari tengah teman kalian,

kemudian teteskan pada kaca objek (di lingkaran A dan

B)! Ingat, lanset yang digunakan untuk setiap orang harus

baru! Jangan menggunakan lanset yang sudah dipakai

karena bisa menularkan penyakit!

4.

Berilah setetes serum anti A pada tetes darah di lingkaran

A dan serum anti B pada darah di lingkaran B!

5.

Kemudian aduk darah yang telah diberi anti serum dengan

menggunakan tusuk gigi!

6.

Amati setelah 5 menit! Apakah terjadi penggumpalan atau

tidak.

7.

Tentukan golongan darah teman kalian! Jika darah di ling-

karan A menggumpal dan di B tidak, maka golongan darah-

nya adalah A.

8. Jika darah di lingkaran A tidak menggumpal dan di B

menggumpal, maka golongan darahnya adalah B.

9.

Jika darah di lingkaran A dan B menggumpal maka

go longan darahnya adalah AB.

10. Jika d

arah di lingkaran A dan lingkaran B tidak meng-

gumpal maka golongan darahnya adalah O.

Pertanyaan

1. Antigen apa yang terkandung pada sel-sel darah teman-

mu?

2.

Golongan darah apa yang dimiliki temanmu?

Biologi

SMA/MA Kelas XI

102

a. Jantung

Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri dan terdiri atas tiga lapisan,

yaitu

perikardium

(lapisan luar),

miokardium

(lapisan tengah/otot jantung),

dan

endokardium

(lapisan dalam). Jantung berfungsi sebagai alat pemompa

darah. Oleh karena itu, jantung mempunyai otot yang kuat. Jantung juga

merupakan pusat peredaran darah pada tubuh kita, karena dari jantunglah

darah dialirkan ke seluruh bagian tubuh.

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

Gambar 4.5

Jantung dan bagian-bagiannya.

Ruang jantung manusia terdiri atas empat ruang, yaitu: serambi kiri

(atrium sinister)

, serambi kanan

( atrium dekster)

, bilik kiri

( ventrikel sinister)

,

dan bilik kanan

(ventrikel dekster)

. Jantung manusia pada saat masih janin

mempunyai lubang yang disebut

foramen oval

. Lubang ini terletak di antara

serambi kiri dan serambi kanan.

Antara serambi kiri dengan bilik kiri terdapat katup dua daun (

valvula

bicuspidalis

), yang berfungsi agar darah dari bilik kiri tidak mengalir kembali

ke serambi kiri. Antara serambi kanan dengan bilik kanan dihubungkan

katup tiga daun (

valvula tricuspidalis

). Fungsi katup adalah menjaga agar darah

dari bilik kanan tidak mengalir kembali ke serambi kanan. Jantung mendapat

makanan (oksigenasi) melalui pembuluh

arteri koronaria

.

Dinding jantung bagian bilik memiliki otot yang lebih tebal dibandingkan

dengan dinding jantung bagian serambi. Hal ini disebabkan kerja bilik jantung

lebih berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.

Jantung bekerja sangat teratur, yaitu dengan mengembang dan mengempis.

Hal ini terjadi karena ada otot-otot jantung yang mengendur ( relaksasi) dan

berkerut ( kontraksi).

Cara kerja jantung adalah sebagi berikut:

1) Darah dari paru-paru yang banyak mengandung oksigen masuk ke dalam

serambi kiri. Dari serambi kiri darah diteruskan ke bilik kiri. Selanjutnya

darah di bilik kiri dipompa keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh,

membawa oksigen.

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

103

Jantung manusia me-

miliki empat ruang

yaitu:

• serambi kiri

• serambi kanan

• bilik kiri

• bilik kanan

2) Setelah oksigen digunakan untuk proses

pembakaran di dalam sel-sel tubuh, darah

kembali ke jantung dengan membawa karbon

dioksida dan air.

3) Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi

kanan. Dari serambi kanan darah masuk ke

bilik kanan. Selanjutnya dari bilik kanan,

darah dipompa keluar dari jantung menuju ke

paru-paru untuk melepas karbon dioksida dan

mengambil oksigen.

Sumber:

Under the Microscope, Heart, 2005, hal. 17.

Gambar 4.6

Cara kerja jantung.

Darah masuk ke serambi

kanan dan kiri, beberapa

dari darah tersebut juga ada

yang masuk ke bilik. Keadaan

semacam ini disebut diastol.

Baik serambi maupun bilik

mengalami relaksasi.

Serambi kanan dan serambi

kiri mengalami kontraksi. Hal ini

dilakukan untuk memompa darah

menuju bilik.

Bilik kanan dan bilik kiri

mengalami kontraksi. Keadaan

semacam ini dinamakan sistol.

Kontraksi ini bertujuan untuk

memompa darah menuju paru-

paru dan seluruh tubuh.

12 3

Gerakan jantung disebut denyut jantung. Denyut jantung terjadi jika otot

jantung berkontraksi. Denyut jantung dapat kita rasakan pada pembuluh nadi

(arteri) di dekat permukaan kulit, seperti di pergelangan tangan dan leher.

Denyut jantung secara normal berkisar tujuh puluh kali per menit. Denyut

jantung pada setiap orang berbeda-beda tergantung pada kondisi setiap

orang. Usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan, dan kegiatan berpengaruh

terhadap denyut jantung seseorang. Bayi memiliki denyut jantung yang lebih

cepat dibanding orang dewasa dalam keadaan normal.

Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan dalam arteri utama.

Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke

dalam jantung disebut

diastol

. Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung

berkontraksi, sehingga jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari

jantung disebut

sistol

. Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan

tensimeter

atau

spignomonometer

. Tekanan darah pada orang normal antara

120 mm Hg pada sistol dan 80 mm Hg pada diastol (120/80 mm Hg). Dengan

mengetahui tekanan darah seseorang, kita mengetahui kekuatan jantung

ketika memompa darah.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

104

b. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan

darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke

jantung. Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah terdiri atas: pembuluh nadi

(arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.

1) Pembuluh nadi (arteri)

Pembuluh nadi (arteri) adalah pembuluh yang membawa darah keluar

dari jantung ke jaringan. Dinding pembuluh nadi tebal, kuat dan elastis.

Lapisan paling dalam dari arteri adalah endotelium yang dikelilingi oleh otot

polos. Letaknya agak dalam, tersembunyi dari permukaan tubuh. Denyutnya

terasa, misalnya di pergelangan tangan atau di leher, dan mempunyai satu

katup dekat jantung. Katup berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir

kembali ke jantung.

Darah yang keluar dari jantung melalui dua pembuluh nadi. Pembuluh

nadi pertama, keluar dari bilik kiri ( ventrikel kiri). Pembuluh nadi ini membawa

darah yang kaya oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Pembuluh darah

ini disebut nadi besar ( aorta). Pembuluh nadi kedua, keluar dari bilik kanan

(ventrikel kanan). Pembuluh nadi ini membawa darah dari seluruh tubuh

yang kaya karbon dioksida menuju ke paru-paru. Pembuluh darah ini disebut

pembuluh nadi paru-paru.

2) Pembuluh balik ( vena)

Pembuluh balik (vena) adalah pembuluh darah yang membawa darah

dari kapiler menuju jantung. Letaknya dekat permukaan kulit dan tampak

kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Lapisan dalamnya

bersifat licin karena dilapisi endotelium yang dikelilingi oleh otot polos.

Denyut pembuluh balik tidak terasa.

Pembuluh balik mempunyai katup di sepanjang pembuluhnya. Katup ini

berfungsi agar aliran darah berlangsung satu arah, yaitu ke jantung. Selain itu,

katup ini juga menjaga agar darah tetap mengalir karena tidak ada pompa

pada aliran darah di pembuluh darah balik.

Pada manusia, pembuluh balik dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

a)

Pembuluh balik paru-paru

Pembuluh balik paru-paru

( vena pulmonalis)

adalah pembuluh balik yang

membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri (atrium kiri) jantung.

Pembuluh balik paru-paru membawa darah yang kaya oksigen.

b)

Pembuluh balik tubuh

Pembuluh balik tubuh berukuran besar, terdiri atas pembuluh balik

atas

(vena kava superior)

dan pembuluh balik bawah

( vena kava inferior)

.

Pembuluh balik atas membawa darah dari tubuh bagian atas, misalnya

kepala dan lengan. Pembuluh balik bawah membawa darah dari tubuh

bagian bawah. Kedua pembuluh balik tersebut bermuara ke serambi

kanan (atrium kanan) jantung dan membawa darah yang kaya karbon

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

105

dioksida. Karbon dioksida merupakan sisa pembakaran yang terjadi pada

seluruh jaringan tubuh.

Tabel 4.4 Perbedaan Pembuluh Nadi dan Pembuluh Balik

No.

Ciri-ciri

Pembuluh Nadi

Pembuluh Balik

1.

Arah aliran

Dari jantung

Menuju jantung

2.

Dinding

pembuluh

Tebal dan elastis

Tipis dan tidak elastis

3.

Denyut

Terasa

Tidak terasa

4.

Letak

Di dalam, jauh dari

permukaan kulit

Dekat permukaan kulit

5.

Katup

Satu, di dekat jantung

Banyak, di sepanjang

pembuluh

6.

Jika terluka

Darah memancar

Darah menetes

3) Pembuluh kapiler

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

Gambar 4.7

Pembuluh darah.

lumen

tunica intima

kapiler

tunica media

tunica adventitia

arteri

vena

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh da-

rah yang sangat halus dan langsung berhubungan

dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler

menghubungkan ujung pembuluh nadi yang ter-

kecil dan ujung pembuluh balik yang terkecil. Pem-

buluh kapiler sangat halus dan tipis karena hanya

terdiri dari satu lapis sel. Lebar pembuluh kapiler

ini hanya selebar 1 sel darah merah sehingga sel

darah merah beriringan dalam pembuluh kapiler. Di dalam pembuluh kapiler

inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Selama jantung masih bekerja, darah kita akan selalu beredar di sepanjang

tubuh. Peredaran darah tersebut merupakan peredaran darah tertutup, karena

darah manusia selalu berada dalam pembuluh, tidak pernah langsung masuk

ke dalam jaringan tubuh.

Sistem Peredaran Darah Manusia

C.

Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda atau

peredaran darah rangkap, karena setiap satu kali beredar ke seluruh tubuh

darah melewati jantung sebanyak dua kali. Peredaran darah rangkap atau

peredaran darah ganda terdiri atas peredaran darah besar dan peredaran

darah kecil.

1. Peredaran Darah Besar (Peredaran Darah Sistemik)

Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh

tubuh, kecuali paru-paru. Peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri jantung

menuju ke tubuh bagian atas dan bagian bawah dengan membawa oksigen ke

Biologi

SMA/MA Kelas XI

106

seluruh sel-sel tubuh. Selanjutnya, darah masuk kembali ke jantung melalui

serambi kanan dengan membawa karbon dioksida.

Pada sistem peredaran darah besar, ada suatu sistem peredaran darah yang

disebut sistem

porta hepatica

. Dalam sistem porta ini, sebelum darah kembali

ke jantung darah terlebih dahulu masuk ke dalam hati untuk dibersihkan

dari racun-racun yang diserap oleh usus halus. Selanjutnya, darah kembali ke

jantung melalui pembuluh balik (vena).

2. Peredaran Darah Kecil (Peredaran Darah Pulmonalis)

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru

dan kembali ke jantung. Peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan jantung,

mengangkut karbon dioksida menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri.

Itulah sebabnya darah yang berasal dari paru-paru kanan dan kiri kaya akan

oksigen. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui serambi kiri.

Sumber:

Kamus Visual, 2004, Hal. 160.

Gambar 4.8

Sistem perederan darah pada manusia.

nadi kepala

nadi bawah selangka

nadi ketiak

pembuluh balik atas

nadi lengan

pembuluh balik paru-paru

pembuluh balik bawah

mesenteric vein superior

nadi perut

nadi tulang usus

nadi paha

nadi tulang usus

nadi otot tulang kering depan

arteri dorsalis pedis

nadi telapak kaki

pembuluh balik leher luar

pembuluh balik leher dalam

pembuluh balik bawah selangka

pembuluh balik ketiak

lengkung aorta

nadi paru-paru

nadi batok kepala

pembuluh balik basilik

pembuluh balik ginjal

nadi ginjal

nadi usus atas

pembuluh balik paha

pembuluh balik besar kulit kaki

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

107

Sistem Limfatik atau Peredaran Getah Bening

D.

Sistem limfatik atau peredaran getah bening merupakan suatu cara di

mana cairan dapat mengalir dari jaringan ke dalam darah. Sistem limfatik

dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan

yang tidak dapat diabsorpsi langsung ke dalam kapiler darah. Peredaran

getah bening merupakan peredaran terbuka, karena selama peredarannya

getah bening tidak selalu berada di dalam pembuluh.

1. Cairan limfa (Getah Bening)

Sel tubuh selalu dikelilingi cairan yang menjaga kelembapan sel, mensuplai

makanan, dan mengumpulkan sisa metabolisme. Cairan ini berasal dari

plasma darah yang keluar dari pembuluh darah ke jaringan tubuh. Cairan

ini kemudian masuk ke cabang-cabang halus pembuluh limfa yang terbuka

ujungnya.

Cairan tubuh yang masuk ke dalam pembuluh kapiler limfa disebut cairan

limfa atau getah bening. Cairan ini berwarna kekuningan dan mengandung

leukosit yang berfungsi untuk membunuh kuman-kuman penyakit yang

masuk ke dalam tubuh.

2. Pembuluh Limfa dan Kelenjar Limfa

Pembuluh limfa terletak di sela-sela otot. Pembuluh ini bermula dari

pembuluh besar kemudian bercabang-cabang menjadi cabang yang halus.

Cabang-cabang yang halus bagian ujungnya terbuka. Melalui ujung pembuluh

yang terbuka ini, cairan jaringan tubuh masuk ke dalam pembuluh limfa.

Pembuluh limfa dibedakan atas pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa

dada.

a. Pembuluh limfa kanan (ductus limfaticus dexter)

Pembuluh limfa kanan merupakan kumpulan pembuluh limfa yang

berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru, dan lengan bagian kanan.

Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan.

b. Pembuluh limfa dada (ductus toraxicus)

Pembuluh limfa dada merupakan pembuluh limfa yang berasal dari

bagian kiri tubuh, saluran pencernaan, dan sisi kanan bagian bawah tubuh.

Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa, terutama

pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Kelenjar limfa menghasilkan sel darah

putih dan berfungsi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Pada saat memerangi

infeksi, kelenjar limfa sering membengkak.

Peredaran limfa dimulai ketika cairan jaringan tubuh masuk ke ujung

pembuluh limfa yang terbuka dan berakhir pada pembuluh balik (vena)

di bawah tulang selangka (dekat leher). Oleh karena itu, peredaran limfa

disebut peredaran terbuka. Pembuluh limfa hanya berupa vena, dan tidak

ada arterinya. Peredaran limfa hanya satu arah, yaitu dari jaringan tubuh ke

Biologi

SMA/MA Kelas XI

108

vena di sekitar leher. Dalam peredaran limfa, aliran cairan limfa hanya ke satu

arah karena di sepanjang pembuluh limfa terdapat katup-katup.

3. Organ-Organ Limfa

a. Limpa

Limpa terletak di dalam rongga perut di belakang lambung. Limpa

berfungsi antara lain sebagai:

1) tempat pembentukan sel darah putih (leukosit) dan antibodi,

2) tempat membunuh kuman penyakit,

3) tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati, dan

4) tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah,

limfa akan mengeluarkan cadangannya.

b. Tonsil

Tonsil terletak di bagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri

serta di rongga hidung bagian belakang. Tonsil di rongga mulut disebut

amandel sedangkan di rongga hidung disebut polip. Tonsil berfungsi sebagai

pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan hidung. Bila

terjadi infeksi, amandel, dan polip meradang dan membengkak. Pembengkakan

tonsil dapat mengganggu pernapasan sehingga harus dibuang dengan jalan

operasi.

c. Timus

Timus merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri atas jaringan

limfa. Timus tersusun atas sel-sel epitel yang menyerupai limfosit. Timus

memproduksi hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi limfosit

dalam organ-organ limfa.

Biologi Kita

Biologi Kita

Waspadai Gejala Limfoma Non-Hodgkin

Jika kalian mendapati benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan,

dan tidak ada tanda-tanda radang, perlu dicurigai sebagai

limfoma non-Hodgkin

atau

kanker kelenjar getah bening. Namun demikian, tidak semua benjolan yang terjadi di

sistem limfatik merupakan kanker kelenjar getah bening. Bisa saja benjolan tersebut

hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.

Limfoma terjadi akibat pertumbuhan yang berlebihan satu klon sel limfosit pada tahapan

tertentu saat proses pematangan di kelenjar getah bening. Jenis limfoma yang paling

banyak terjadi pada pasien adalah

limfoma non-Hodgkin

.

Limfoma non-Hodgkin (LNH)

adalah tumor yang berasal dari pembesaran kelenjar

getah bening perifer, terjangkitnya sumsum tulang pada

limfoma indolent

(jinak), dan

pembesaran kelenjar getah bening di rongga dada

(mediastinum)

serta rongga perut

(

abdomen

) pada limfoma agresif. Adapun gejala sistemiknya berupa demam yang

tidak diketahui penyebabnya, berat badan menurun lebih dari 10 kg dalam enam bulan

terakhir, dan berkeringat pada malam hari. Orang yang mengalami salah satu gejala

di atas dikategorikan dalam penyakit LNH derajat B, sedangkan yang tidak mengalami

gejala tersebut dikategorikan dalam LNH derajat A.

Sumber:

www.tempo.co.id, Juni 2001.

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

109

Sistem Kekebalan Tubuh

E.

Kuman penyakit seperti bakteri dan virus selalu berusaha memasuki

tubuh manusia. Jika berhasil, mereka akan menginfeksi tubuh kita dan

menyebabkan penyakit. Untungnya, tubuh manusia mempunyai kemampuan

pertahanan untuk melawan berbagai macam kuman penyakit yang disebut

dengan kekebalan/imunitas. Bila ada kuman atau bakteri yang masuk, sel

darah putih akan memburu dan menghancurkannya.

Pada dasarnya di dalam tubuh dapat dijumpai dua macam kekebalan

yang berhubungan erat satu sama lainnya, yaitu:

1. Antibodi, merupakan molekul globulin yang mampu menyerang agen

penyakit.

2. Pembentukan sel limfosit dalam jumlah besar yang secara khusus

dirancang untuk menghancurkan benda asing. Kekebalan ini disebut

kekebalan seluler.

Tiap antibodi bersifat spesi

s

k terhadap antigen dan reaksinya bermacam-

macam. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut

presipitin

,

antibodi yang dapat menguraikan antigen disebut

lisin

, dan antibodi yang

dapat menawarkan racun disebut

antitoksin

. Antibodi bekerja melalui dua cara

yang berbeda untuk mempertahankan tubuh terhadap penyebab penyakit,

yaitu:

1. dengan menyerang langsung penyebab penyakit tersebut

2. dengan mengaktifkan sistem komplemen yang kemudian akan merusak

penyebab penyakit tersebut. Antibodi dapat melemahkan penyebab

penyakit dengan salah satu cara berikut:

a. Aglutinasi, terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri atas

struktur besar berupa antigen pada permukaannya.

b. Presipitasi, terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang

larut, misalnya racun tetanus dengan antibodi sehingga berubah

menjadi tidak larut dan akan mengendap.

c. Netralisasi, antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-

tempat yang toksik dari agen penyebab penyakit.

d. Lisis, beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat

kadang-kadang mampu langsung menyerang membran sel agen

penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel tersebut rusak.

Kekebalan pada tubuh manusia terdiri atas kekebalan bawaan dan

kekebalan buatan.

1. Kekebalan Bawaan

Kekebalan bawaan adalah kekebalan yang disebabkan oleh proses umum

dan bukan disebabkan proses melawan organisme penyebab penyakit yang

spesi

s

k. Kekebalan bawaan meliputi beberapa mekanisme antara lain:

a. Fagositosis yang dilakukan oleh leukosit dan sel pada sistem makrofag

jaringan terhadap bakteri serta penyebab penyakit lainnya.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

110

b. Perusakan oleh asam yang disekresikan oleh lambung dan enzim

pencernaan terhadap organisme yang masuk ke dalam lambung.

c. Daya tahan kulit terhadap serangan organisme penyebab penyakit.

d. Adanya senyawa-senyawa kimia tertentu di dalam darah yang akan

melekat pada organisme asing atau toksin dan akan menghancurkannya.

Senyawa-senyawa tersebut adalah lisozim. Lisozim merupakan suatu

polisakarida yang menyerang bakteri sehingga bakteri tersebut menjadi

larut, polipeptida dasar yang akan bereaksi dengan mengaktifkan

beberapa macam bakteri gram positif tertentu, dan kompleks komplemen

yang terdiri atas kurang lebih 20 protein yang dapat diaktifkan dengan

bermacam-macam cara untuk merusak bakteri.

2. Kekebalan buatan

Sebagian besar dari kekebalan disebabkan oleh suatu sistem imun khusus.

Sistem imun tersebut membentuk antibodi atau limfosit yang diaktifkan dan

akan menghancurkan organisme atau toksin tertentu. Kekebalan semacam

ini disebut kekebalan buatan. Kekebalan buatan dapat dilakukan dengan

pemberian imunisasi atau vaksin.

Imunisasi diartikan

pengebalan

(terhadap penyakit). Kalau dalam istilah

kesehatan imunisasi diartikan

pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya

penyakit tertentu

. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan cara disuntikkan

maupun diteteskan pada mulut anak balita (bawah lima tahun).

Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah

suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.

Antibodi ini berfungsi melindungi tubuh terhadap penyakit. Vaksin tidak

hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi

penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak. Vaksin secara

umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh

lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan adanya

vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, sekarang ini

sudah jarang ditemukan.

Kekebalan buatan sering dapat memberikan perlindungan yang hebat.

Contohnya, kekebalan buatan dapat melindungi tubuh dari efek toksin tetanus

sampai 100.000 kali dari dosis. Toksin tetanus dapat menimbulkan kematian

bila tidak ada kekebalan.

Adapun jenis-jenis imunisasi adalah sebagai berikut:

a. Imunisasi BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis

(TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. Vaksin ini

mengandung bakteri

Bacillus calmette-guerrin

hidup yang dilemahkan,

sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis.

b. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin

three in one

yang melindungi tubuh

terhadap difteri, pertusis, dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

111

yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang

serius atau fatal. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran

udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi per-

napasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu

dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat

bernapas, serta makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan

komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang, dan kerusakan otak. Teta-

nus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang

serta kejang.

c. Imunisasi DT

Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang dihasil-

kan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus. Vaksin DT dibuat untuk

keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak perlu

menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi

difteri dan tetanus.

d. Imunisasi TT

Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif ter-

hadap penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat digunakan

untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan penyakit teta-

nus.

e. Imunisasi campak

Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak

(tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak

berumur 9 bulan atau lebih.

f. Imunisasi MMR

Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak, gondongan,

dan campak Jerman. Imunisasi ini disuntikkan sebanyak 2 kali. Campak

menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler, dan mata berair.

Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan pneumonia. Campak juga

bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pembengkakan

otak dan bahkan kematian. Gondongan menyebabkan demam, sakit

kepala, dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur

utama yang disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis

(infeksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak.

Kadang gondongan juga menyebabkan pembengkakan pada buah zakar

sehingga terjadi kemandulan. Campak Jerman (Rubella) menyebabkan

demam ringan, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening

leher. Rubella juga bisa menyebabkan pembengkakan otak atau gangguan

perdarahan.

g. Imunisasi Hib

Imunisasi Hib membantu dalam mencegah infeksi oleh

Haemophilus

in

ƀ

uenza

tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia,

dan infeksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak tersedak.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

112

h. Imunisasi varisella

Imunisasi varisella memberikan perlindungan terhadap cacar air. Cacar air

ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, kemudian secara

perlahan mengering dan membentuk keropeng yang akan mengelupas.

i. Imunisasi HBV

Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B. Hepatitis

B adalah suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan

kematian.

j.

Imunisasi pneumokokus konjugata

Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap sejenis

bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga. Bakteri ini juga dapat

menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan bak-

teremia (infeksi darah).

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah dan

Kekebalan Tubuh

F.

1. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering kita jumpai

pada seseorang. Kelainan dan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh faktor

keturunan (genetik), adanya kerusakan pada sistem peredaran darah, dan

faktor-faktor lain yang belum diketahui. Kelainan dan penyakit tersebut

antara lain:

a. Anemia

Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah

terjadi karena kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah

atau berkurangnya sel darah merah. Berkurangnya kandungan Hb dapat

disebabkan makanan yang kurang mengandung zat besi. Berkurangnya

sel darah merah sering terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal ini

karena plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria memakan sel darah

merah. Demikian pula penderita penyakit cacing tambang sering mengalami

anemia.

b. Talasemia

Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering ter-

dapat pada bayi dan anak-anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah

merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglo-

bin. Penderita talasemia berat membutuhkan transfusi darah setiap bulan.

c. Hemo

s

li

Hemo

s

li merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku

bila terjadi luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan ( genetik). Ke-

lainan tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari

terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus.

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

113

d. Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah

putih yang tidak terkendali.

Beberapa gejala leukemia yaitu:

1) Demam, kedinginan, dan gejala seperti

ƀ

u.

2) Badan lemah dan sakit kepala.

3) Sering mengalami infeksi.

4) Kehilangan berat badan.

5) Berkeringat, terutama malam hari.

6) Nyeri tulang atau sendi.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab leukemia. Namun,

para peneliti menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi,

misalnya bom nuklir, bahan kimia benzena yang mengenai seseorang dalam

jangka waktu lama, dan keadaan genetik seseorang, misalnya penderita

sindrom Down

lebih banyak menderita leukemia dibanding orang normal.

e. Hipertensi

Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik

antara 140 – 200 mmHg atau lebih dan nilai ambang tekanan ambang diastolik

antara 90 – 110 mmHg atau lebih.

Beberapa penderita tidak menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah

tinggi. Namun, beberapa orang ada yang mengalami gejala-gejala, yaitu sakit

kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyebab hipertensi berkaitan

dengan umur, kegemukan, dan keturunan.

f. Koronariasis

Kita sering mendengar

seseorang mengalami

kelumpuhan karena

strok. Strok sendiri

merupakan suatu

manifestasi klinik akibat

gangguan peredaran

darah otak yang

menyebabkan kerusakan

jaringan otak. Carilah

artikel yang menjelaskan

penyakit ini. Kumpulkan

hasilnya pada gurumu!

Tindak Lanjut

Koronariasis merupakan penyempitan atau pe-

nyumbatan nadi tajuk

(arteri koronari)

pada jantung.

Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat

makan dan oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil

sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat

terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena

koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada

(jantung).

Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya

gumpalan darah pada dinding dalam arteri ko-

ronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menum-

puknya kolesterol di dalam dinding arteri.

g. Varises

Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya

terjadi di kaki terutama di bagian betis. Varises yang terdapat di bagian anus

disebut ambeien. Varises merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak ber-

bahaya.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

114

Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa

kasus, varises dapat disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak

perlu diobati. Namun jika terjadi varises atau ambeien yang parah, dapat

dilakukan operasi.

h. Hemoroid/Wasir/Ambien

Hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah balik pada daerah anus.

Wasir dapat disebabkan terlalu banyak duduk, kurang gerak, dan terlalu kuat

mengejan, akibatnya aliran darah tidak lancar.

2. Gangguan dan Kelainan Sistem Kekebalan Tubuh

Penyakit dan Kelainan Sistem Imunitas.

a. Alergi

Alergi adalah respon yang hipersensitif terhadap antigen tertentu yang

berasal dari lingkungan. Antigen yang memicu terjadinya reaksi alergi disebut

dengan alergen. Alergi dapat disebabkan karena terkena jenis tumbuhan

tertentu yang menyebabkan gatal. Reaksi alergi juga dapat timbul dalam diri

seseorang setelah memakan jenis makanan tertentu, misalnya udang, tiram,

umbi, atau buah-buahan tertentu.

Terdapat dua macam kategori utama reaksi alergi, yaitu reaksi alergi cepat

dan reaksi alergi yang tertunda. Reaksi alergi cepat, misalnya karena terse-

ngat lebah, menghirup tepung sari, atau binatang kesayangan. Reaksi alergi

cepat ini disebabkan oleh mekanisme kekebalan humoral, yaitu diproduk-

sinya imunoglobulin E (IgE). Reaksi alergi yang kedua adalah reaksi alergi

lambat atau hipersensitif tipe tertunda DTH (Delayed Type Hypersensitivity).

Contoh DTH ekstrim terjadi ketika makrofag tidak bisa dengan mudah meng-

hancurkan substansi benda asing akibatnya sel T diaktifkan dan mendorong

peradangan jaringan tubuh.

b. Penolakan Transplantasi (Pencangkokan)

Di dalam dunia kedokteran kadang-kadang dilakukan tindakan penye-

lamatan pasien dengan melakukan pencangkokan (transplantasi organ) untuk

menggantikan suatu organ yang sudah mengalami disfungsi. Tetapi tindakan

ini tidak mudah sebab bisa menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh resipien

terhadap organ donor yang diberikan kepadanya. Hal ini terjadi karena setiap

individu mempunyai histon kompatibilitas mayor

(MHC = major histon com-

patibility)

yaitu sidik jari protein yang unik yang bertanggung jawab terhadap

stimulasi penolakan pencangkokan jaringan dan organ.

c. Penurunan Kekebalan

Penyakit menurunnya kekebalan tubuh disebut dengan penyakit AIDS

(Acquired Immunode

s

ciency Syndrome). Penyakit ini disebabkan oleh virus

HIV (Human Immunode

s

ciency Virus). Virus ini merupakan virus yang

paling berbahaya. Tidak seperti virus lainnya, mikroorganisme ini benar-benar

menonaktifkan sistem pertahanan. Virus HIV menimbulkan kerusakan yang

tak dapat diperbaiki pada tubuh manusia dengan menyebabkan runtuhnya

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

115

sistem pertahanan. Keadaan ini membuat manusia sangat mudah diserang

oleh segala jenis penyakit, yang akhirnya menyebabkan berbagai kondisi

fatal.

Penyakit AIDS pernah diklaim sebagai penyakit sosial, karena awalnya

diketahui penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual pada pasangan

yang tidak resmi baik homoseksual maupun heteroseksual. Sebenarnya

penularan virus HIV dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu:

1) hubungan seksual dengan penderita baik homoseksual maupun

heteroseksual,

2) transfusi darah dari donor penderita,

3) penggunaan jarum suntik bekas dari penderita,

4) penularan dari ibu hamil kepada anaknya.

d. Penyakit Autoimunitas

Penyakit autoimunitas merupakan penyakit yang menyebabkan gagalnya

antibodi membedakan antigen asing dengan antigen dari dalam tubuh sendiri.

Akibatnya, bisa menyebabkan terjadinya perusakan zat-zat yang dianggap

sebagai antigen yang berada dalam tubuhnya sendiri. Penyakit autoimunitas

terjadi karena sistem kekebalan kehilangan toleransinya terhadap diri sendiri

dan melancarkan perlawanan terhadap molekul-molekul tertentu di dalam

tubuh.

Beberapa penyakit yang tergolong autoimunitas antara lain, sebagai

berikut:

1) Eritematosus lupus sistemik (lupus)

Penyakit ini menyebabkan sistem kekebalan membangkitkan antibodi

yang dikenal sebagai autoantibodi terhadap semua jenis molekul sendiri.

Bahkan protein histon dan DNA yang dibebaskan oleh perombakan sel

normal dalam tubuh juga dilawan. Ciri-ciri penyakit lupus antara lain:

terjadinya ruam kulit, demam, artritis, dan kegagalan fungsi ginjal.

2) Artritis reumatoid

Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan peradangan yang sangat

menyakitkan pada tulang rawan dan tulang-tulang pada persendian.

e. Multiple sclerosis (MS)

Penyakit ini banyak dijumpai di negara-negara maju. Pada penderita

penyakit ini menyebabkan sel limfosit T bersifat reaktif terhadap mielin serta

memasuki sistem saraf pusat dan merusak selubung mielin dari neuron.

Akibatnya penderita akan mengalami gangguan abnormalitas neurologis

yang serius.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

116

Bio Eksplorasi

Jangan Mengabaikan Jadwal Imunisasi!

ORANG TUA yang teledor biasanya baru menyesali perilakunya setelah si anak

jatuh sakit. Kenapa ya dulu lupa mengimunisasi anak? Mengapa tidak menyimpan

dokumen kesehatan anak dengan baik, hingga terselip entah di mana?

Kesibukan bekerja juga kerap menjadi penyebab orang tua lupa mengecek

kesehatan anak. Setelah anak jatuh sakit, baru orang tua menyadari, betapa

kesehatan anak jauh lebih berharga dibandingkan harta benda.

Virus polio liar yang mewabah di Sukabumi beberapa waktu lalu membuat

masyarakat, terutama orang tua yang memiliki anak berumur di bawah lima tahun

(balita), tercengang. Sejumlah anak yang terjangkit virus itu mengalami lumpuh

layuh. Entah karena pemerintah kurang sosialisasi atau budaya setempat yang

masih mengandalkan dukun, program imunisasi tidak berjalan lancar.

Sebenarnya, imunisasi di Indonesia secara teratur dimulai sejak tahun 1956

sehingga Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) pada tahun 1974. Tahun 1977 WHO memulai program imunisasi yang di

Indonesia disebut Program Pengembangan Imunisasi (PPI).

Pemerintah sebenarnya tidak mewajibkan berbagai jenis imunisasi harus

dilakukan semua. Hanya lima jenis imunisasi pada anak di bawah satu tahun yang

harus dilakukan, yakni BCG (bacillus calmette-guerin), DPT (difteri pertusis tetanus),

polio, campak, dan hepatitis B.

Imunisasi BCG dilakukan sekali pada bayi usia 0-11 bulan, lalu DPT diberikan

tiga kali pada bayi usia 2-11 bulan dengan interval minimal empat minggu. Imunisasi

polio diberikan empat kali pada bayi 0-11 bulan dengan interval minimal empat

minggu. Sedangkan campak diberikan satu kali pada bayi usai 9-11 bulan. Terakhir,

imunisasi hepatitis B harus diberikan tiga kali pada bayi usia 1-11 bulan, dengan

interval minimal empat minggu.

Hanya saja, karena imunisasi harus diberikan berkali-kali dengan jangka waktu

tertentu, orang tua kerap lupa dan harus mencatat dalam dokumen kesehatan anak

yang biasanya diberikan oleh bidan, baik di tempat praktik atau di rumah sakit. Jika

orang tua teledor, bisa-bisa dokumen kesehatan pun terselip.

Sumber:

www.kompas.com, 19 Juni 2005

Pertanyaan

1. Menurut kalian, apa penyebab munculnya kembali virus polio di Indonesia?

2

. Mengapa hanya lima jenis imunisasi yang diwajibkan dan menjadi program

pemerintah?

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

117

1. Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran

darah.

2.

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental, dan

lengket. Darah terbentuk dari plasma darah, sel darah merah,

sel darah putih, dan keping darah.

3.

Sel darah putih memiliki lima jenis bentuk yaitu eosino

s

l, basosil,

neutro

s

l, limfosit, dan monosit.

4.

Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Namun ini dapat

terjadi apabila trombosit memiliki faktor VIII.

5.

Manusia memiliki golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Orang

yang memiliki golongan darah O disebut donor universal,

sedangkan orang yang memiliki golongan darah AB disebut

resipien universal.

6.

Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh

darah. Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena, dan kapiler.

7. Peredaran darah manusia terbagi menjadi dua macam yaitu

peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.

8. Cairan dapat mengalir dari jaringan ke dalam darah melalui

sistem limfatik atau peredaran getah bening.

9. Pembuluh limfa dibedakan atas pembuluh limfa kanan dan

pembuluh limfa dada.

10.

Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah antara lain

anemia, talasemia, hemo

s

li, dan sebagainya.

11.

Kekebalan pada tubuh manusia terdiri atas kekebalan bawaan

dan kekebalan buatan.

12. Sebagian besar dari kekebalan disebabkan oleh suatu sistem

imun khusus. Sistem imun tersebut membentuk antibodi atau

limfosit yang diaktifkan dan akan menghancurkan organisme

atau toksin tertentu.

R a n g k u m a n

R a n g k u m a n

Biologi

SMA/MA Kelas XI

118

Uji Kompetensi

I. Pilihan ganda

1.

Perhatikan skema proses pembekuan darah yang ada di bawah ini!

Trombosit pecah

mengeluarkan

(1)

Protrombin

vit. K

ion Ca

2+

Trombin

Fibrinogen

menjadi

(3)

(2)

Urutan yang benar untuk nomor 1, 2, dan 3 adalah ....

a. trombokinase, anti hemo

s

li, dan

s

brin

b. anti hemo

s

li,

s

brin, dan trombokinase

c. trombokinase,

s

brin, dan anti hemo

s

li

d. anti hemo

s

li, trombokinase, dan

s

brin

e.

s

brin, trombokinase, dan anti hemo

s

li

2. Orang yang bergolongan darah O tidak boleh mendapat transfusi dari

orang yang bergolongan darah A sebab ....

a. di dalam plasma darah golongan O terdapat antibodi a yang akan

menggumpalkan eritrosit golongan darah

b. antigen A yang terdapat di dalam plasma golongan darah O akan

menggumpalkan antibodi dari golongan darah A

c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang

akan menggumpalkan eritrosit golongan A

d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan

merusak antibodi a pada golongan darah O

e. di dalam plasma darah golongan A tidak terdapat antibodi a yang

sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O

3. Berdasarkan tabel berikut ini orang yang bergolongan darah AB ditunjuk-

kan oleh ....

Golongan

Antigen dalam plasma

Aglutinogen pada

A

Anti A dan anti B

Tidak ada

B

Tidak ada

A

C

Anti A

A dan B

D

Anti B

B

E

Tidak ada

A dan B

a. golongan A

d. golongan D

b. golongan B

e. golongan E

c. golongan C

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

119

4.

Tabel di bawah ini adalah hasil pengetesan darah pada 5 orang siswa:

Siswa

Aglutinin

BCBC

P +-+

Q-++

R ---

S +++

T--+

+ = terjadi penggumpalan

– = tidak terjadi penggumpalan

Berdasarkan tabel di atas, maka ....

a. P bergolongan darah A

d. S bergolongan darah A

b. Q bergolongan darah O

e. T bergolongan darah B

c. R bergolongan darah AB

5. Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh dengan cara ....

a. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang akan di-

lawannya

b. memakan kuman penyakit atau benda-benda asing yang ada di

dalam tubuh

c. menghasilkan enzim yang akan menguraikan kuman dan benda

asing yang ada di dalam tubuh

d. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel

bakteri atau virus

e. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan

sekret dari lisosom

6. Dalam keadaan normal pembuluh darah pada manusia tidak akan

mengandung ....

a. trombin

d. trombosit

b. albumin

e. eritrosit

c.

s

brinogen

7.

Tabel hasil transfusi darah

Sediaan

Hasil Tranfusi

PQRS

I

-+-+

II +---

III

+

+

-

+

IV ----

+ = terjadi hemolisa

– = tidak ada reaksi

Berdasarkan tabel di atas yang termasuk donor universal adalah ....

a. I – P

d. IV – S

b. II – R

e. IV – R

c. III – Q

Biologi

SMA/MA Kelas XI

120

8. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut ....

a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru

b. CO

2

dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh

c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu

d. sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot

e. sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh jaringan

9. Setelah makanan menjadi sari makanan, zat tersebut akan diserap oleh

darah dan dialirkan ke vena portahepatika. Sari makanan yang tidak

terdapat dalam vena portahepatika adalah ....

a. glukosa

d. asam lemak

b. asam amino

e. mineral

c. vitamin

10. Tek

anan darah Pak Ahmad yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah

140/80 mm Hg. Ukuran 140 mm Hg menunjukkan ....

a. sistolis

b. diatolis

c. darah yang keluar dari jantung

d. otot jantung waktu mengembang

e. jantung waktu mengisap darah dari pembuluh balik

11. Seseorang yang mempunyai golongan darah B ditransfusi oleh darah

seorang yang mempunyai golongan darah O, maka ....

a. akan terjadi aglutinasi karena darah resipien mengandung aglutinin

a dan b

b. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah resipien tidak mengandung

aglutinin a dan b

c. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah donor dan resipien masing-

masing mengandung aglutinogen B

d. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah donor tidak mengandung

aglutinogen

e. terjadi aglutinasi karena darah donor mengandung aglutinin a dan b

darah resipien mengandung aglutinin a

12. Setelah mengalami proses pencernaan, sari makanan siap untuk diserap

dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah. Bagian darah yang berperan

dalam pengangkutan ini adalah ....

a. plasma

d. trombosit

b. eritrosit

e. limfosit

c. leukosit

13. Fungsi jantung adalah ....

a. menyerap O

2

dari atmosfer

b. menyaring sisa metabolisme dari darah

c. menghasilkan eritrosit

d. menghasilkan leukosit

e. memompa darah ke seluruh tubuh

Bab 4 –

Sistem Sirkulasi

121

14. Darah yang mengandung CO

2

paling banyak terdapat di ....

a. vena pulmonalis

d. arteri pulmonalis

b. ventrikel

e. arteri koroner

c. atrium kiri

15. Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui ....

a. jantung – aorta – seluruh tubuh – jantung

b. jantung – aorta – paru-paru – jantung

c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru – jantung

d. jantung – vena pulmonalis – arteri pulmonalis – jantung

e. jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – jantung

16. Kekebalan buatan dapat diperoleh dari ....

a. penyakit yang serius

b. vaksinasi

c. pembongkaran kembali mikroba yang sama

d. pengobatan dengan antibiotik

e. fagositosis yang dilakuakn oleh leukosit

17. Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah ....

a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler

b. gerakan jantung memompa darah ke vena

c. gerakan jantung memompa darah ke arteri

d. gerakan paru-paru memompa darah ke arteri

e. gerakan paru-paru memompa darah ke vena

18. Antibodi disintesis oleh ....

a. limfosit B

b. fagosit

c. limfosit T pembantu

d. limfosit T pembunuh

e. eritrosit

19. Fungsi hemoglobin adalah ....

a. membawa CO

2

ke jaringan

b. membawa CO

2

dari jaringan

c. membantu dalam proses pembekuan darah

d. mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh

e. membawa glukosa ke seluruh tubuh

20. Kelainan karena darah tidak dapat membeku disebut ....

a. anemia

d. hemo

s

li

b. leukimia

e. hipertensi

c. talasemia

II. Uraian

1. Mengapa terjadi penggumpalan di dalam tranfusi darah, bila darah

seseorang donor bertentangan dengan darah resipien (penerima)?

Biologi

SMA/MA Kelas XI

122

2. Apa arti arterosklerosis dan aterosklerosis?

3. Bagaimana mekanisme peredaran darah kecil dan peredaran darah

besar?

4. Sebutkan perbedaan sistem peredaran darah tertutup dan sistem per-

edaran darah terbuka!

5. Apa perbedaan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik?

III. Soal-soal di bawah ini berhubungan dengan ketrampilan, sikap,

dna apresiasi siswa. Jawablah sesuai minat kalian dan sebutkan

alasan untuk jawaban yang dipilih!

1. Apabila kalian merasakan gejala penyakit anemia, apa yang akan kalian

lakukan?

a. makan sayuran yang banyak

b. beristirahat di rumah tanpa melakukan kegiatan

c. banyak berolahraga

d. beraktivitas seperti biasanya

e. semua salah

2. Bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit, menurut saya hal tersebut

disebabkan oleh ....

a. tubuhnya yang kecil dan lemah

b. kekebalan tubuhnya kurang

c. aktivitas

s

siknya terbatas

d. pengetahuannya minim

e. semuanya benar

3. Pada suatu perjalanan, teman kalian mengalami kecelakaan yang cukup

parah dan banyak kehilangan darah. Setelah sampai di rumah sakit

ternyata golongan darah teman kaliah adalah A, sementara persediaan

darah di rumah sakit habis. Kebetulan kalian bergolongan darah O, apa

yang akan kalian lakukan?

a. diam saja karena golongan darah kalian berbeda

b. tetap mendonorkan darah kalian

c. mencari donor darah yang bergolongan darah A

d. menghubungi keluarganya supaya bisa mendonorkan darah

e. semua salah

4. Apa yang dapat kalian lakukan untuk menjaga kesehatan jantung?

a. banyak berolahraga

b. menghindari makan-makanan yang berlemak

c. memperbanyak istirahat

d. setiap bulan cek kesehatan

e. rutin minum obat-obatan

Latihan Ulangan Semester 1

123

Latihan Ulangan Semester 1

I. Pilihan ganda

1. Infeksi si

s

lis pada anak semasa dalam kandungan dapat menyebabkan

kerusakan cakra epi

s

se tulang pipa. Hal ini dapat mengakibatkan tulang

menjadi tidak bertenaga, yang disebut ....

a. osteomalasi

b. osteoporosis

c. layuh semu

d. fraktura

e. mikrosefalus

2.

Perhatikan gambar di samping!

Mitokondria dan lisosom secara berurutan

adalah yang bernomor ....

a. 1 dan 3

d. 3 dan 5

b. 1 dan 5

e. 5 dan 2

c. 2 dan 5

3.

Pengangkutan melalui membran plasma seperti

yang digambarkan di samping merupakan

proses ....

a. osmosis

d. pertukaran ion

b. difusi

e. imbibisi

c. transpor aktif

4. Alat pacu jantung diperuntukkan pada penderita ....

a. jantung

b. paru-paru

c. lambung

d. ginjal

e. hepatitis

5. Pada penderita patah tulang diperlukan alat pelindung yang tertutup

guna mencegah bergesernya tulang dapat dibantu dengan cara di ....

a. gips

d. pijat

b. ikat

e. USG

c. sinar X

6. Jaringan yang mempunyai kemampuan untuk merespon terhadap

perubahan lingkungan dan membawa impuls-impuls ke berbagai bagian

tubuh adalah jaringan ....

a. otot polos

d. ikat

b. otot lurik

e. saraf

c. epitel

5

4

3

2

1

s

1

s

2

ADP + P

Biologi

SMA/MA Kelas XI

124

7.

Perhatikan gambar penampang melintang daun!

Bagian yang berfungsi sebagai tempat berlang-

sungnya fotosintesis terdapat pada nomor ....

a. 1

d. 4

b. 2

e. 5

c. 3

8.

Bagian yang berperan untuk autofag dan autoli-

sis dalam sel adalah terletak pada gambar nomor

....

a. 1

d. 4

b. 2

e. 5

c. 3

9.

Gambar berikut menunjukkan ....

a. epitel kubus berlapis banyak

b. epitel pipih berlapis tunggal

c. epitel silindris berlapis semu

d. epitel silindris berlapis banyak

e. epitel pipih berlapis banyak

10. Pada saat relaksasi yang terjadi dengan

s

lamen adalah ....

a. aktin dan miosin memendek

b. aktin tetap dan miosin memendek

c. aktin memendek miosin memanjang

d. aktin memanjang miosin memendek

e. aktin dan miosin merenggang

11. Satuan pengukuran diameter sel adalah ....

a. millimeter

b. milimikron

c. centimeter

d. nanometer

e. mu

12.

Gambar di samping adalah jaringan ....

a. parenkim

b. klorenkim

c. kolenkim

d. epidermis

e. sklerenkim

13.

Gambar irisan melintang otot skelet yang menun-

jukkan fascia super

s

sialis dan tendon adalah ....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 1

d. 2 dan 3

e. 2 dan 5

5

4

3

2

1

5

3

2

4

1

12

5

4

3

Latihan Ulangan Semester 1

125

14. Bertambahnya jumlah leukosit yang tidak terkendali di dalam tubuh

disebut ....

a. anemia

d. hemo

s

li

b. leukemia

e. hemoroid

c. leukositas

15. Pada percobaan pengangkutan air dan zat yang terlarut, digunakan

potongan tanaman pacar air (bagian akarnya dipotong) yang sudah

direndam dalam eosin selama 15 menit, lalu dibuat sayatan melintang dan

diamati di bawah mikroskop. Bagian yang berwarna merah adalah ....

a.

ƀ

oem

d. korteks

b. trakeid

e. kolenkim

c. xilem

16. Jaringan parenkim bisa ditemukan di ....

a. daun

b. batang

c. akar

d. bunga

e. seluruh tubuh tumbuhan

17. Pernyataan berikut yang benar adalah ....

a. sel tumbuhan tidak memiliki membran plasma

b. sel tumbuhan memiliki dinding sel

c. sel tumbuhan memiliki sentrosom

d. sel hewan tidak memiliki membran plas

e. sel hewan tidak memiliki lisosom

18. Pertumbuhan membesar pada tumbuhan dikenal pula dengan istilah ....

a. promeristem

b. meristem sekunder

c. meristem primer

d. meristem tersier

e. diferensiasi dan spesialisasi

19. Untuk mempelajari lisosom, sel yang paling memungkinkan kita amati

adalah ....

a. sel otot

b. sel darah putih

c. sel daun

d. sel saraf

e. sel tulang

20. Proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel tumbuhan apabila

dimasukkan larutan garam 10% disebut ....

a. lisis

d. plasmoksis

b. hidrolisis

e. osmosis

c. siklosis

Biologi

SMA/MA Kelas XI

126

21. Otot berkontraksi karena adanya mekanisme kerja yang terjadi di dalam-

nya. Di bawah ini mekanisme yang terjadi dalam kontraksi otot adalah ....

a. memanjangnya ukuran otot akibat geseran molekul aktin dan miosin

yang memerlukan energi dari pemecahan ATP

b. memanjangnya ukuran otot akibat geseran mio

s

bril yang

memerlukan energi dari metabolisme aerobik glukosa

c. mengendurnya ukuran otot akibat geseran mio

s

bril yang

memerlukan ion kalsium dan fosfat anorganik

d. menggesernya

s

lamen-

s

lamen yang lebih tebal ke

s

lamen yang lebih

tipis dan diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat

e. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan

zona H menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi

dari pemecahan ATP

22. Apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen tetapi

dalam plasmanya mengandung aglutinin dan maka golongan darah

orang tersebut adalah ....

a. O

d. B

b. AB

e. O dan AB

c. A

23. Air dan unsur hara di dalam tubuh tumbuhan diangkat oleh pembuluh

angkut yang disebut vasis. Ada beberapa macam vasis tergantung

dari letak pembuluh xilem dan

ƀ

oem serta kambiumnya. Di bawah

ini jaringan pembuluh angkut yang merupakan tipe vasis konsentris

am

s

kribal, adalah ....

a.

d.

b.

e.

c.

24. Sel fagosit berperan penting dalam memangsa benda asing yang masuk

ke dalam tubuh, sehingga organ sel yang paling banyak di dalam inti sel

adalah ....

a. badan golgi

b. lososom

c. ribosom

d. mitokondria

e. retikum endoplasma

Latihan Ulangan Semester 1

127

25. Jaringan yang berfungsi sebagai bantalan pelindung untuk organ adalah ....

a. jaringan ikat padat

b. jaringan ikat longgar

c. jaringan lemak

d. jaringan epitel

e. jaringan darah

26. Pernyataan berikut ini merupakan ciri-ciri jaringan:

1. sel-sel mengalami penebalan sekunder dengan lignin

2. berfungsi sebagai pelindung dan dilengkapi lapisan lilin

3. bentuknya memanjang tegak dan banyak mengandung kloro

s

l

4. sel-sel jaringan muda selalu membelah atau bersifat embrional

5. pada beberapa tempat termodi

s

kasi menjadi stomata atau rambut

Ciri-ciri jaringan epidermis tumbuhan adalah ....

a. 1 dan 2

d. 3 dan 4

b. 2 dan 3

e. 4 dan 5

c. 2 dan 5

27. Apabila dalam sirkulasi darah seseorang terdapat leukosit dalam jumlah

besar, maka orang tersebut menderita penyakit ....

a. anemia

b. sianosis

c. leukemia

d. leukopenia

e. leukositosis

28. Seorang anak dengan ciri-ciri sering kejang, pertumbuhan tulang tidak

normal, dan pembekuan darahnya lambat, kemungkinan kekurangan ....

a. unsur P

b. unsur Na

c. vitamin Ca

d. vitamin D

e. vitamin K

29.

Perhatikan data berikut ini!

1. peredaran darah

2. tekanan oksigen

3. temperatur

4. Ph

Yang berpengaruh terhadap kemungkinan hemoglobin untuk mengikat

oksigen adalah ....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. semua benar

Biologi

SMA/MA Kelas XI

128

30. Transpor aktif melalui membran sel terjadi ....

a. hanya pada garam dari konsentrasi rendah ke tinggi

b. hanya pada garam dari konsentrasi tinggi ke konsentarasi rendah

c. pada garam mineral maupun molekul organik dari konsentrasi

rendah ke konsentrasi tinggi

d. hanya pada molekul organik dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi

rendah

e. hanya pada molekul organik dari konsentrasi rendah kekonsentrasi

tinggi

31. Lengkapilah skema respirasi sel di bawah ini!

C

6

H

12

O

6

+ ...

Æ

6CO

2

+ 6H

2

O + energi

Jawaban yang tepat untuk mengisi titik di atas adalah ....

a. O

2

d. 6O

2

b. H

2

O e.

CO

2

c. CH

4

32. Berikut ini yang tidak termasuk jaringan adalah ....

a. membran mukosa

b. kortilago

c. darah

d. otot jantung

e. otak

33. Jaringan dewasa berikut ini yang sel-sel penyusunannya masih hidup dan

memiliki organ sel lengkap adalah ....

a. parenkim

b. kolenkim

c.

ƀ

oem

d. meristem

e. xilem

34. Sel-sel darah berikut ini yang menurun jumlahnya ketika seseorang

menderita penyakit deman berdarah adalah ....

a. monosit

b. trombosit

c. leukosit

d. baso

s

l

e. eosiona

s

l

35. Rasa lelah yang terjadi akibat kerja otot terus menerus disebabkan oleh

....

a. penimbunan asam susu menghalangi penguraian laktasidogen

b. tidak adanya asam susu menghalangi penguraian laktasidogen

c. penimbunan asam susu mempercepat penguraian laktasidogen

d. pengubahan senyawa asetikolin dalam otot

e. tidak adanya asam susu menghambat kerjanya asetilkolin

Latihan Ulangan Semester 1

129

36. Dalam pengamatan mikroskop ditemukan gambar dengan ciri-ciri sebagai

berikut:

1) selapis sel berbentuk kubus

2) tidak berkloro

s

l

3) tidak terdapat rongga antarsel

4) termoti

s

kasi membentuk kutikula

Ciri-ciri jaringan tersebut terdapat pada jaringan ....

a. epidermis

b. epitel

c. xilem

d. floem

e. parenkim

37. Nomor 1, 2, dan 3 pada skema pembekuan darah di bawah ini adalah ....

Trombosit

Tromboplastin

1

Trombin

2

3

a. protrombin,

s

brinogen,

s

brin

b. protrombin,

s

brin,

s

briogen

c.

s

brin,

s

brinogen, protrombin

d.

s

brin, protrombin,

s

brinogen

e.

s

brinogen, protrombin,

s

brin

38. Sel darah merah (eritrosit) bila di masukan ke dalam larutan garam akan

mengalami ....

a. osmosa yang berimbang

b. plasmolisir

c. krenasi

d. turgar sel

e. sel hancur

39. Apabila kita mengamati sel-sel gabus di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10 x 10, maka akan terlihat ....

a. seluruh organel sel

b. inti sel dengan beberapa anak inti

c. sel-sel yang berbanding tebal dan isinya kosong

d. plasma dengan inti yang tampak jelas

e. hanya protoplasma dengan benda-benda sel yang jelas

Biologi

SMA/MA Kelas XI

130

40. Protoplasma merupakan sistem koloid, keadaan tersebut bisa berubah

dari fase sol ke fase gel dan sebaliknya. Perubahan fase pada protoplasma

berikut ini yang benar adalah ....

a. jika protolasma isotonis, koloidnya cenderung ke fase gel

b. jika protolasma hipotonis, koloidnya cenderung ke fase gel

c. jika protolasma hipertonis, koloidnya cenderung ke fase gel

d. jika protolasma isotonis, koloidnya cenderung ke fase sol

e. jika protolasma hipertonis, koloidnya cenderung ke fase gel

II. Uraian

1. Sebutkan tiga macam jaringan meristem!

2. Sebutkan bentuk modi

s

kasi sel-sel epidermis!

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan sklerenkim dan kolenkim!

4. Jelaskan ciri-ciri jaringan epitel!

5. Jaringan ikat terdiri dari sel-sel jaringan ikat. Jelaskan fungsi dari masing-

masing sel jaringan ikat tersebut!

6. Jaringan tulang rawan berdasarkan kandungan senyawa pada matriksnya

dikelompokkan menjadi tiga macam. Jelaskan!

7. Apa keuntungan tulang belakang yang terdiri atas ruas-ruas tulang

belakang?

8. Mengapa asam laktat dapat menumpuk di dalam otot?

9. Apakah jumlah denyut jantung seseorang berbeda satu sama lainnya?

Mengapa terjadi demikian?

10. Mengapa sistem peredaran darah pada manusia disebut dengan sistem

peredaran tertutup? Jelaskan sistem peredaran darah tersebut!